Buruan Sae Walagri RW 05 Rancabolang Gelar Pelatihan Urban Farming Bertajuk “Ngokolakeun Buruan Keur Ketahanan Pangan Warga RW 05”

Buruan Sae Walagri RW 05 Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung mengadakan kegiatan Pelatihan Urban Farming Buruan Sae bagi warga RW 05 dengan tema “Ngokolakeun Buruan Keur Ketahanan Pangan Warga RW 05”, Selasa (16/11/2021).

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Ir. Gin Gin Ginanjar, M.Eng., Camat Gedebage Jaenudin, AP., M.Si., Lurah Rancabolang Ahmad Nurhasan, S.STP., Ketua RW 05 Rancabolang Dr. H. Kadar Nurjaman, SE., MM., dan para peserta pelatihan dari perwakilan masing-masing RT yang terdiri dari 3 orang dari 8 RT di lingkungan RW 05 Rancabolang.

Ketua Buruan Sae Walagri RW 05 Dr. H. Yaya Mulyana, M.Si. mentakan, kegiatan ini diselenggarakan dengan harapan mudah-mudahan Buruan Sae Walagri bisa menjadi pelopor menularkan virus berkebun bagi para RT dilingkungan RW 05.

“Tanah kosong di komplek yang tidak bermanfaat bisa kita manfaatkan menjadi lahan tanam yang bermanfaat bagi banyak orang terutamanya dengan tanaman sayuran, lele, ayam dan lain-lain”, ujarnya.

Sementara Camat Gedebage Jaenudin, AP., M.Si. mengatakan, Buruan Sae di wilayah Kecamatan Gedebage sudah berjumlah 7 Buruan Sae. Pihaknya juga berharap, warga di wilayah Kecamatan Gedebage bisa memanfaatkan setiap tanah yang kosong yang ada di lingkungannya.

“Alhamdulillah Buruan Sae di wilayah Kecamatan Gedebage sudah berjumlah 7 Buruan Sae, mudah-mudahan warga diwilayah Kecamatan Gedebage bisa memanfaatkan setiap tanah yang kosong, yaitu pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri. Adipura 1 RW 05 selalu menjadi contoh dan terdepan dalam setiap kegiatan”, jelasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Ir. Gin Gin Ginanjar, M.Eng., sangat mengapresiasi Buruan SAE Walagri di RW 05 Rancabolang, dan pihaknya dari DKPP Kota Bandung merasa belum cukup dalam memberi bantuan.

“Sebetulnya DKPP salut pada Buruan Sae Walagri bisa mengadakan kegiatan pelatihan untuk mengembangkan buruan sae di wilayah RW 05, dan seharusnya kegiatan ini yang datang Pak Oded Walikota Bandung, kami lihat banyak inovasi yang diluar perkiraan,” katanya.

sumber : terasjabar

Read More

Wow..Erick akan Terapkan Buruan SAE di Seluruh Masjid BUMN

Buruan Sehat Alami Ekonomi (SAE) di Masjid As-Shidiq, Pasir Jati, Ujungberung, Jawa Barat, benar-benar merebut hati Menteri BUMN Erick Thohir. Masjid binaan BUMN PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN ini punya fungsi selain sebagai tempat ibadah.

Buruan SAE adalah konsep ketahanan pangan memanfaatkan halaman atau pekarangan menjadi lahan produktif, ditanam sayuran atau ternak ikan, dan hasilnya bisa dikonsumsi masyarakat sekitar.

SAE adalah singkatan dari sehat, alami, dan ekonomis. Sejalan dengan namanya, Buruan SAE ini juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

Di kebun Buruan SAE Masjid As Shidiq, Erick Thohir menyaksikan langsung tanaman cabai, sayur selada, seledri, terong dan sejumlah tanaman lain, tumbuh subur di halaman Masjid As Shidiq yang berlokasi di Kompkleks Griya Winaya, RW 14, Kelurahan Pasirjari, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.

Halaman masjid ini digunakan untuk bercocok tanam dengan menggulirkan program Masjid Makmur Tur Alus Hejo Pakarangan (Mamatahan) turunan dari program Buruan SAE Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Di lokasi tersebut Erick melihat tempat pembibitan benih sayur dan meninjau tempat penanaman sayur.

Tak pelak. Erick memuji pengelola Buruan SAE di masjid ini. Karena sistem penyiraman sayur di lokasi itu otomatis yaitu menggunakan remote control,  yang dikendalikan via telepon seluler.

Kekaguman Menteri Erick kian bertambah manakala ia tiba di lokasi Buruan SAE  di rooftop (atap) masjid. Erick kembali memuji pengelola Buruan SAE masjid. Karena di rooftop, mereka menanam pohon buah jenis jeruk dan berbagai macam tanaman obat.

Tak hanya melihat dan mendengar penjelasan pengelola terkait program ini. Erick langsung memanen sawi yang ditanam di plastik polybag dan menunjukannya ke kamera.

“Ini semua tanaman yang bisa dikonsumsi, organik juga, misalnya di setiap masjid bisa menanam seperti ini luar biasa, saya terinspirasi,” pujinya.

Tak selesai di kekagumannya, Erick bahkan akan menerapkan Program Buruan SAE ini di seluruh masjid binaan BUMN di seluruh Indonesia. Juga, akan disosialisasikannya program ini kepada Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

“Saya Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah kalau berkenan, nanti kita buat video yang bagus maksudnya ceritakan ini dari awal, nanti kita undang seluruh masyarakat ekonomi syariah. Ini bagus, ya. Jadi masjid BUMN kita lakukan sinergitas, kita undang beliau (pengelola termasuk dinas) ke Jakarta kita buat acara masyarakat ekonomi syariah seluruh Indonesia, ” ungkapnya.

Erick menyebut, jika semua masjid bisa melakukan hal tersebut dirinya yakin perekonomian warga di sekitar masjid akan terbantu.

“Saya hadir di Jawa Barat, khususnya di Bandung kita bisa dilihat bagaimana tadi keseimbangan ekonomi terus kita jalankan, karena itu harus ada keberpihakan, harus ada penetrasi dari titik terkecil salah satunya hari ini sama kita lihat ekonomi dari pada desa, umat dan rakyat masjid ini bisa dibangun. Kira lihat tadi kita memastikan kebutuhan daerah sekitar ini ada pertanian, ada air bersih, ini menjadi sebuah kesinambungan yang baik bagi perekonomian,” jelasnya.

Erick mengatakan, sebelum masjid BUMN, masjid Kementerian BUMN dulu yang akan segera menerapkan buruan SAE.

“Saya rasa ini sangat menginspirasi, maka dari itu saya tawarkan kerja sama masjid-masjid BUMN bisa mencontoh. Tapi, kembali kita lakukan di masjid kementeriannya langsung bagaimana tadi masjid juga bisa menjadi bagian ekonomi untuk komunitas.Kita tetapkan di masjid-masjid BUMN lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandung Gin Gin Ginandjar mengatakan, setelah Wakil Presiden Ma’ruf Amin, kini giliran Menteri BUMN Erick Thohir yang terpincut dengan program buruan SAE.

Menurutnya, implementasi program ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Dengan lahan kecil atau pas-pasan kita bisa berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

“Ini membuktikan program yang dilakukan Kota Bandung terkait ketahanan pangan melalui Buruan SAE menjadi salah satu contoh keberhasilan bagaimana memberdayakan masyarakat, bagaimana membangun warga melalui ketahanan pangan,” ujar Gin Gin.

“Di sini yang menarik karena ada keterkaitan pengembangan masjid. Ini masjid yang setiap hari digunakan tempat ibadah juga digunakan sebagai tempat buruan SAE, jadi masjid bisa sebagai tempat edukasi, masjid jadi tempat pemberdayaan ekonomi umat,” tambah Gin Gin.[ros]

Sumber : www.moeslimchoice.com

Read More

Wapres Ma’ruf Amin Puji Buruan SAE Kota Bandung

image

WAKIL Presiden RI, Ma’ruf Amin memuji program Buruan SAE (Sehat, Alami, Ekonomis) yang tengah dimasifkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Wapres bahkan meminta agar daerah lain mengadopsi Buruan SAE Kota Bandung.

Hal itu terungkap saat Ma’ruf Amin meninjau Buruan SAE di RW 03 Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Kota Bandung, Rabu (29 September 2021). Lokasi Buruan SAE yang dikunjungi Wapres berada di atas aliran sungai Cilimus sepanjang 48 meter.

Pada kunjungan tersebut, wapres didampingi Menteri Dalam Negeri, Toti Karnavian serta Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Camat Cicendo Bira Gumbira, dan Lurah Pajajaran Paridin.

Saat itu wapres sempat berdialog dengan wali kota dan pengelola Buruan SAE. Ia sempat bertanya tentang Buruan SAE yang dilaksanakan di Kota Bandung.

Wapres terkesan dengan Buruan SAE yang bisa menjaga ketahanan pangan warga. Hal itu diungkapkan wali kota usai mendampingi wapres.

“Beliau mengapresiasi dan minta Kementerian terkait agar bisa mereplikasi tempat yang ada di Bandung untuk diadopsi ke Kota Kabupaten lain,” tuturnya.

Wali kota menjelaskan, inti Buruan SAE adalah memanfaatkan halaman rumah ataupun kantor untuk bercocok tanam dan hasilnya bisa dikonsumsi. “Kunjungan wapres ke Pajajaran ini merupakan kelompok buruan SAE, ketika saya menjadi Wakil Wali Kota Bandung pada tahun 2014 sudah memulai urban farming. Produknya sudah terintegrasi. Bukan hanya sayur tapi memiliki produk olahan unggulan dari hasil itu,” tuturnya.

“Menariknya di sini menjadi kultur, ketika membangun atau merenovasi rumah, rata-rata di atas pakai rooptof untuk Buruan SAE,” ungkapnya.

Wali kota mengungkapkan, Buruan SAE merupakan turunan dari Program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) yang menjadi program unggulan Kota Bandung. Ia berharap program ini memiliki anggaran khususnya untuk lebih percepatan perluasan.

“Ke depan, Saya siapkan anggaran untuk Buruan SAE di DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian). Ini harus jadi perhatian,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, penijauan Wapres ini menjadi kesempatan Kota Bandung untuk memperkenalkan Buruan SAE.

“Ini kesempatan yang langka. Wilayah kami beruntung didatangi wapres. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk penggiat Urban Farming yang lainnya untuk semangat menanam,” tuturnya.

Hal tersebut menurut Gin Gin, sebagai salah satu bukti pemerintah pusat menilai Buruan SAE menjadi ketahanan pangan. “Ini memang sebagai salah satu bukti pemerintah pusat menilai Burunan SAE menjadi bagian ketahan pangan. Ini juga menjadi pemberdayaan perekonomian warga,” tutur Gin Gin.

Hal tersebut, lanjut Gin Gin, menjadi semangat warga Kota Bandung mengelola Buruan SAE untuk lebih baik. Sehingga setiap RW di Kota Bandung bisa memiliki Buruan SAE.

Sedangkan Lurah Pajajaran, Paridin mengucapkan syukur atas kehadiran wapres meninjau lokasi Buruan SAE di wilayahnya. Ia pun terus mendorong kepad warga untuk berinovasi memberikan kemajuan bagi program ini.

“Alhamdlilah selama ini Buruan SAE sudah berkembang. Kita terus kembangkan ini tiap RW. Dorongannya kita berikan eduksi juga sosialiasasi untuk ditingkatkan lagi,” katanya.

Sementara itu, Pengelola Urban Farming RW 03 Kelurahan Pajajaran, Kusdiana mengungkapkan, wapres sempat melihat-lihat berbagai tanaman sayuran, hidroponik, stroberi, dan ikan.

“Beliau mengapresiasi, karena petani itu pekerjaan mulia. Juga berpesan supaya tetap giat menanam untuk kelangsungan swasembada pangan yang mandiri,” tuturnya.

Di area 48 meter ini, Kusdiana mengelola berbagai tanaman. Mulai dari sayuran, tanaman obat. Sehingga ketika sudah ada Buruan SAE, bau menyengat yang berada di atas Sungai Cilumus ini perlahan menghilang.

“Areanya ini 48 meter. Diisi berbagai tanaman hias, tanaman buah dalam pot, sayuran dan tanaman obat. Awal berdisi itu 2014, dikelola RT 07 RW 03,” tuturnya.

“Ini dikeola warga dan dimanfaatkan warga. Seperti sayuran tinggal ambil tidak perlu bayar. Ada juga Obat-obatan seperti herbal, Sambiloto, mint, daruju dan sebagainya,” ujar Kusdiana.

 

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Bandung

Sony Teguh Prasatya

Humas Bandung “Wapres Ma’ruf Amin Puji Buruan SAE Kota Bandung”

Read More

Urban Farming Terintegrasi Wujudkan Kemandirian Pangan

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong agar warga memanfaatkan lahan rumahnya lebih produktif. Salah satunya dengan memanfaatkannya lewat urban farming terintegrasi. Urban farming bisa membantu warga dalam soal ketahanan dan kemandirian pangan, terlebih di saat pandemi Covod-19 seperti sekaran ini. Urban farming terintegrasi tak hanya soal menanam sayuran, buah-buahan, memelihara ternak atau ikan, tetapi juga pengelolaan limbahnya.

Read More